A.
Motivasi
Puncak
Persiapanlah
dirimu ketika sesudah dan sebelum kesuksesan itu mendatangimu sehingga semangat
kita akan terus berjalan tanpa pernah terhenti oleh segala sesuaty yang
menghalanginya, menjaga semangat agar tetap terjaga merupakan hal yang penting
agar dalam setiap kesempatan yang ada kita selalu siap dan tidak mengalami
gangguan yang mampu menggoyahkan pendirian kita
1.
Fisiologi
dapat Membantu Anda
Saya pernah mehhat seorang gadis
keeil memainkan permainan peran di mana para pemainnya ditantang untuk
melakukan berbagai hal agar dapat memperolehiinilai. Ia memutar anak panah dan
mengerakkannya ke kotak yang bertuliskan, “Berpura-puralah menangis untuk
mendapatkan lima poin. Dapatkan dua puluh lima poin jika kamu dapat
mengeluarkan air mata ‘sungguhan.” Dari air muka yang benar-benar eeria, gadis
itu mulai
bersedih. Wajahnya menunduk,
dagunya gemetar, dan air mata bereueuran di pipinya. Semuanya terjadi dalam
Waktu kurang dari dua puluh detik. Saya kagum pada begitu cepatnya dia berubah
dan efek perubahan itu padanya. terohusan-terubosan teriadi baik
dalam tantangan yang bersifat fisik
maupun mental. Eraig Franeiseo sadar bahwa ia bukan Arnold Palmer.
Sesungguhnya, ia harus melakukan banyak perbaikan permainan golfnya
hingga ia hampir kewalahan. Ia
sendiri heran bahwa ia pemah menjadi anggota tim golf.
Terobosan ini rerjadi selama masa
pelatihan di mana ia belajar menggunakan tangan kosong untuk mematahkan papan
setebal satu inci. Sebelum memulainya, ia diminta menulis di papan tersebut
rintangan yang ingin “diterobosnya” supaya ia dapat memperoleh
hasil yang lebih dalam hidup. Craig
tahu bahwa ia secara real: sadar menghindarkan elirinya dari berbagai hal
dengan mengatakan pada dirinya bahwa ia tak mampu melakukannya. Karena itu, di
papannya ia menulis pikiran “bawah sadar”. Seperti yang lainnya, ketika ia
berhasil memarahkan. Papan itu, ia merasakan kegembiraan atas keberhasilan yang
luar biasa ini. “Segera serelah aku berhasil melakukannya, aku tahu aku dapat
melakukan apa pun yang ingin kulakukan. Tak ada yang dapat merintangiku.” Ia pulang
ke rumah dan mengeluti permainan golfnya selama sisa musim panas itu.
2.
Kejarlah
Sasaranmu
Begitu kamu selesai menuliskan
pernyataan misimu, kamu perlu menetapkan sasaran-sasaran Spesifik daripada pernyataan misidan bisa membantu
dalam menjabarkan misimu menjadi potongan-potongan kecil, terkadang kalau kita
dengar kata sasaran, kita merasa bersalah. Kita diingatkan akan segala sasaran
yang harusnya kita tetapkan dan sasaran yang terah gagal kita capai. Lupakan
kekeliruan apa pun yang pernah kamgr buat di masa lalu. Ikutilah nasihat George
Bernard Shaw, yang mengatakan: “Ketika masih muda, saya amati bahwa sembilan
dari sepuluh hal ‘yang saya lakukan itu gagal. Saya tidak mau jadi pecundang, maka
saya bekerja sepuluh kali lipat”. Berikut ini adalah lima kunci dalam
menetapkan sasaran.
a. Kunci
No. 1: Hitunglah biayanya.
Sudah berapa
kalikah kita tetapkan sasaran kalau lagi mau
ternyata kemudian tidak punya kekuatan untuk menindaklanjutinya? Mengapa
sih hal ini terjadi? Karena kita tidak
menghitung biayanya.
Anggaplah kamu sedang menetapkan sasaran untuk mendapatkan nilai lebih baik di
sekolah tahun ini. Bagus. Namun sekarang, sebelum kamu mulai, hitunglah
biayanya. Apa syaratnya? Umpamanya, kamu harus meluangkan waktu lebih banyak
untuk mengerjakan matematika dan tata bahasa, dan mengurangi waktu untuk
bergaul dengan teman-teman. Pada malam-malam tertentn kamu harus tidur lebih
larut. Meluangkan waktu lebih banyak untuk pekerjaan sekolah bisa berarti mengurahgi
waktu untuk nonton TV atau membaca majalah kegemaranmu. Setelah kamu
hitung-hitung biayanya, renungkanlah keuntungannya. Nilai-nilai baik apa untungnya
bagi kamu? Merasa berprestasi? Kepastian melanjutkan kuliah? Pekerjaan yang baik?
Sekarang tanyakanlah kepada diri sendiri, “Apakah aku mau berkorban?” Kalau tidak,
jangan lakukan. Jangan membuat komitmen terhadap diri sendiri yang kamutahu
pasti kamu langgar karena kamu akan melakukan penarikan dari
rekening Bank
pribadimu.
b. Kunci
No. 2: Tuliskanlah
Pernah dikatakan, “Sasaran yang
tidak dituliskan hanyalah“ "angan-angan”. Tak ada “kalau” dan “tetapi”,
sasaran tertulis pokoknya sepuluh kali lebih ampuh.
c. Kunci
No. 3: Laksanakan
Saya pernah membaca kisah tentang Cortes
dan ekspedisinya ke Meksiko. Dengan lebih dari lima ratus orang serta sebelas kapal,
Cortes berlayar dari Kuba ke pantai Yukatan pada
tahun 1519. Setelah mendarat, ia melakukan
sesuatu yang belum pernah terpikirkan oleh pemimpin ekspedisi mana pun: Ia
bakar semua kapalnya. Dengan rnemotong jalan mundur, Cortes membuat dirinya
serta seluruh orang-orangnya berkomitmen terhadap perjuangan mereka. Mereka
hams rnenaklukkan daratan baru itu atau hancur. “Segala sesuatunya ada
masanya”, kata Alkitab. Waktu untuk berkata, “Akan kucoba”, dan waktu untuk
berkata, “Akan kulakukan”.Waktu untuk rnencari alasan, dan waktu untuk membakar
kapalmu. Tentu, ada juga waktu ketika yang bisa kita perbuat hanyalah berbuat sebisa
kita. Tetapi saya percaya bahwa ada
waktunya untuk melaksanakan. Maukah kamu meminjamkan dua ribu dolar kepada
seorang mitra usaha yang mengatakan, “Akan kucoba mengembalikannya”? Maukah
kamu menikah dengan pasanganmu kalau pasanganmu itu, ketika ditanya apakah mau
menjadikan kamu pasangan sejati, menjawab, “Akan saya coba”?
d. Kunci
No. 4: Gunakan Momentum yang Tepat
Ada saat-saat tertentu dalam hidup ini yang
mengandung momentum dan kuasa. Kuncin a adalah memanfaatkan Saat-saat ini untuk
mendapatkan sasaran. Segala sesuatu yang memiliki awalan dan akhiran,
Umpamanya, suatu tahun baru mewakili suatu permulaan.
e. Kunci
No. 5 ikatlah Dirimu dengan Orang Lain
Jadikanlah mereka sebagai sumber
semangatmu, tempat curhat dan tempt meminta pendapat, karena setiap orang
memiliki kepribadian yang berbeda sehingga semakin kamu mengikat banyak orang
maka semakin besar pula peluang suksesmu.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.