14 May 2015

Momentum Kebangkitan Part 3

A.                Motivasi Puncak
Persiapanlah dirimu ketika sesudah dan sebelum kesuksesan itu mendatangimu sehingga semangat kita akan terus berjalan tanpa pernah terhenti oleh segala sesuaty yang menghalanginya, menjaga semangat agar tetap terjaga merupakan hal yang penting agar dalam setiap kesempatan yang ada kita selalu siap dan tidak mengalami gangguan yang mampu menggoyahkan pendirian kita

1.      Fisiologi dapat Membantu Anda
Saya pernah mehhat seorang gadis keeil memainkan permainan peran di mana para pemainnya ditantang untuk melakukan berbagai hal agar dapat memperolehiinilai. Ia memutar anak panah dan mengerakkannya ke kotak yang bertuliskan, “Berpura-puralah menangis untuk mendapatkan lima poin. Dapatkan dua puluh lima poin jika kamu dapat mengeluarkan air mata ‘sungguhan.” Dari air muka yang benar-benar eeria, gadis itu mulai
bersedih. Wajahnya menunduk, dagunya gemetar, dan air mata bereueuran di pipinya. Semuanya terjadi dalam Waktu kurang dari dua puluh detik. Saya kagum pada begitu cepatnya dia berubah dan efek perubahan itu padanya. terohusan-terubosan teriadi baik
dalam tantangan yang bersifat fisik maupun mental. Eraig Franeiseo sadar bahwa ia bukan Arnold Palmer. Sesungguhnya, ia harus melakukan banyak perbaikan permainan golfnya
hingga ia hampir kewalahan. Ia sendiri heran bahwa ia pemah menjadi anggota tim golf.
Terobosan ini rerjadi selama masa pelatihan di mana ia belajar menggunakan tangan kosong untuk mematahkan papan setebal satu inci. Sebelum memulainya, ia diminta menulis di papan tersebut rintangan yang ingin “diterobosnya” supaya ia dapat memperoleh
hasil yang lebih dalam hidup. Craig tahu bahwa ia secara real: sadar menghindarkan elirinya dari berbagai hal dengan mengatakan pada dirinya bahwa ia tak mampu melakukannya. Karena itu, di papannya ia menulis pikiran “bawah sadar”. Seperti yang lainnya, ketika ia berhasil memarahkan. Papan itu, ia merasakan kegembiraan atas keberhasilan yang luar biasa ini. “Segera serelah aku berhasil melakukannya, aku tahu aku dapat melakukan apa pun yang ingin kulakukan. Tak ada yang dapat merintangiku.” Ia pulang ke rumah dan mengeluti permainan golfnya selama sisa musim panas itu.

2.      Kejarlah Sasaranmu
Begitu kamu selesai menuliskan pernyataan misimu, kamu perlu menetapkan sasaran-sasaran  Spesifik daripada pernyataan misidan bisa membantu dalam menjabarkan misimu menjadi potongan-potongan kecil, terkadang kalau kita dengar kata sasaran, kita merasa bersalah. Kita diingatkan akan segala sasaran yang harusnya kita tetapkan dan sasaran yang terah gagal kita capai. Lupakan kekeliruan apa pun yang pernah kamgr buat di masa lalu. Ikutilah nasihat George Bernard Shaw, yang mengatakan: “Ketika masih muda, saya amati bahwa sembilan dari sepuluh hal ‘yang saya lakukan itu gagal. Saya tidak mau jadi pecundang, maka saya bekerja sepuluh kali lipat”. Berikut ini adalah lima kunci dalam menetapkan sasaran.
a.       Kunci No. 1: Hitunglah biayanya.
Sudah berapa kalikah kita tetapkan sasaran kalau lagi mau  ternyata kemudian tidak punya kekuatan untuk menindaklanjutinya? Mengapa sih hal ini terjadi? Karena kita tidak
menghitung biayanya. Anggaplah kamu sedang menetapkan sasaran untuk mendapatkan nilai lebih baik di sekolah tahun ini. Bagus. Namun sekarang, sebelum kamu mulai, hitunglah biayanya. Apa syaratnya? Umpamanya, kamu harus meluangkan waktu lebih banyak untuk mengerjakan matematika dan tata bahasa, dan mengurangi waktu untuk bergaul dengan teman-teman. Pada malam-malam tertentn kamu harus tidur lebih larut. Meluangkan waktu lebih banyak untuk pekerjaan sekolah bisa berarti mengurahgi waktu untuk nonton TV atau membaca majalah kegemaranmu. Setelah kamu hitung-hitung biayanya, renungkanlah keuntungannya. Nilai-nilai baik apa untungnya bagi kamu? Merasa berprestasi? Kepastian melanjutkan kuliah? Pekerjaan yang baik? Sekarang tanyakanlah kepada diri sendiri, “Apakah aku mau berkorban?” Kalau tidak, jangan lakukan. Jangan membuat komitmen terhadap diri sendiri yang kamutahu pasti kamu langgar karena kamu akan melakukan penarikan dari
rekening Bank pribadimu.

b.      Kunci No. 2: Tuliskanlah
Pernah dikatakan, “Sasaran yang tidak dituliskan hanyalah“ "angan-angan”. Tak ada “kalau” dan “tetapi”, sasaran tertulis pokoknya sepuluh kali lebih ampuh.

c.       Kunci No. 3: Laksanakan
Saya pernah membaca kisah tentang Cortes dan ekspedisinya ke Meksiko. Dengan lebih dari lima ratus orang serta sebelas kapal, Cortes berlayar dari Kuba ke pantai Yukatan pada
tahun 1519. Setelah mendarat, ia melakukan sesuatu yang belum pernah terpikirkan oleh pemimpin ekspedisi mana pun: Ia bakar semua kapalnya. Dengan rnemotong jalan mundur, Cortes membuat dirinya serta seluruh orang-orangnya berkomitmen terhadap perjuangan mereka. Mereka hams rnenaklukkan daratan baru itu atau hancur. “Segala sesuatunya ada masanya”, kata Alkitab. Waktu untuk berkata, “Akan kucoba”, dan waktu untuk berkata, “Akan kulakukan”.Waktu untuk rnencari alasan, dan waktu untuk membakar kapalmu. Tentu, ada juga waktu ketika yang bisa kita perbuat hanyalah berbuat sebisa kita. Tetapi saya  percaya bahwa ada waktunya untuk melaksanakan. Maukah kamu meminjamkan dua ribu dolar kepada seorang mitra usaha yang mengatakan, “Akan kucoba mengembalikannya”? Maukah kamu menikah dengan pasanganmu kalau pasanganmu itu, ketika ditanya apakah mau menjadikan kamu pasangan sejati, menjawab, “Akan saya coba”?
d.      Kunci No. 4: Gunakan Momentum yang Tepat
Ada saat-saat tertentu dalam hidup ini yang mengandung momentum dan kuasa. Kuncin a adalah memanfaatkan Saat-saat ini untuk mendapatkan sasaran. Segala sesuatu yang memiliki awalan dan akhiran, Umpamanya, suatu tahun baru mewakili suatu permulaan.

e.    Kunci No. 5 ikatlah Dirimu dengan Orang Lain
Jadikanlah mereka sebagai sumber semangatmu, tempat curhat dan tempt meminta pendapat, karena setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda sehingga semakin kamu mengikat banyak orang maka semakin besar pula peluang suksesmu.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.